Program Internasional Universitas Nusa Putra Bagian dari Revolusi Mental Genusian

Lebih dari 4 tahun berjalan, program internasional Universitas Nusa Putra telah mendatangkan mahasiswa asing dari 17 Negara serta memberangkatkan lebih dari 200 mahasiswa dan dosen untuk megikuti kegiatan level internasional di berbagai negara.

GENUSIAN adalah Genera­si Nusa Putra Brilian. Istilah ini disematkan ke­pada seluruh civitas aka­demika Universitas Nu­sa Putra, demikian disampaikan Wakil Rektor Anggy Pradiftha Junfithrana, M.T yang membidangi program Internasional.

Ia menambahkan, tujuan Program Internasional bagi Genusian, adalah mengubah mindset mahasis­wa dan dosen agar open minded, sehingga me­miliki rasa percaya diri tinggi baik sebagai bangsa, maupun ke­il­mu­an yang dikuasainya dalam ber­in­teraksi secara global.

“Ini merupakan proses revolusi mental mahasiswa dan dosen agar ti­dak berpikir bahwa belahan dunia ba­rat selalu lebih unggul. Kita setara, bahkan dapat melampuinya,” ujar do­sen Teknik Elektro jebolan Universitas Indonesia ini.

Sedangkan bagi mahasiswa asing, program ini bertujuan me­nge­nalkan Indonesia, agar mereka memper­oleh pengalaman dan wawas­an, sehingga akan menghargai Indonesia sebagai bangsa besar, dan kaya akan budaya.

International Conference on Computing, Engineering, and Design

Akhir 2017 lalu, Program Internasional menggelar perhelatan 3rd International Conference on Computing, Engineering, and Design (ICCED), di International Islamic University Malaysia (IIUM), di mana paper dosen dan mahasiswa Universitas Nusa Putra dipresentasi dan dipublikasikan IEEE X-plore yang terindeks Scopus.

“Tujuannya, agar dosen dan maha­siswa termotivasi untuk produktif menghasilkan penelitian, dan dipublikasikan setiap tahun di luar negeri. Kegiatan ini diikuti presenter dari berbagai negara Asia dan Eropa, ini kesempatan bagi Genusian untuk sharing dengan mereka, sehingga akan terjadi transfer keilmuan dan tek­nologi,“ beber Anggy lebih jauh.

Ditambahkannya, selama tiga kali menjalankan konferensi di Singapura dan Malaysia, lebih dari 200 mahasiwa dan dosen Nusa Putra terlibat. Untuk tahun 2018 ini, konferensi keempat akan digelar di Negeri Gajah Putih, Thailand, dengan melibatkan sekira 100 dosen dan mahasiswa.

“Untuk meningkatkan wawasan Genusian, universitas yang berkampus di Jalan Raya Cibolang, Ci­saat, Kabupaten Sukabumi, ini juga memiliki program internasional NSP-Go dan Global Volunteering, atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional,” imbuh Anggy.

Program tersebut bertujuan memberi kesempatan kepada mahasiswa men­dapat pengalaman internasional me­lalui short study trip, atau melakukan KKN selama enam minggu.

KKN Internasional

Beberapa mahasiswa telah merealisasikan mimpinya melalui program NSP-Go, di mana mereka berkunjung ke luar negeri tanpa mengeluarkan biaya, karena akomodasi dan fasilitas ditanggung pihak kampus sebagai reward bagi yang berhasil mengikuti program ini dengan baik. Beberapa kegiatan yang mereka lakukan di antaranya, studi wisata mengunjugi museum dan tempat bersejarah, serta mengikuti seminar.

Awal 2018 ini, beberapa mahasiswa mengambil program KKN di Thailand selama enam minggu. Di negara tersebut, mereka berinteraksi dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan sosial dan mengajar, sekaligus transfer budaya antara kedua negara.

“Dua program yang dirancang ini bertujuan agar semua mahasiswa Nusa Putra ke depannya memiliki pengalaman internasional untuk meningkatkan kepercayaan diri, menambah wawasan global, dan pengalaman,” jelas Wakil Rektor Anggy Pradiftha Junfithrana, M.T.

Nusa Putra, di Antara SIP, AIP, dan Kesetaraan

Sejak 2014 silam, Universitas Nusa Putra berhasil mendatangkan mahasiswa asing dari 17 negara, seperti Inggris, Finlandia, Spanyol, Jerman, Belanda, Itali, Prancis, Romania, Slovakia, Lithuania, Australia, Rusia, Kanada, Hungaria, Skotlandia, Portugal, bahkan hingga Maroko.

Semua mahasiswa asing tersebut bernaung di bawah Study Indonesian Program (SIP) dan Abroad Internship Program (AIP), yang dirancang selama enam bulan. SIP bertujuan memberi wawasan mengenai Indonesia dari berbagai aspek. Sedangkan AIP, bertujuan memberikan mahasiswa asing pengalaman magang internasional di negara berkembang, sehingga mereka memperoleh input mengenai realita dunia kerja sesungguhnya.

Sedangkan output positif yang diperoleh Nusa Putra, tercipta lingkungan kampus multikultur yang merupakan bagian dari misi perguruan tinggi. Menciptakan lingkungan kampus multikultur sendiri bertujuan agar terjadi kesetaraan antara mahasiswa asing dengan Nusa Putra. Kesetaraan dimaksud dapat dilihat dari adanya interaksi antara Genusian dengan mahasiwa asing melalui komunikasi dalam Bahasa Inggris, baik di kelas, maupun dalam kegiatan sosial seperti saat menjadi sukarelawan bencana alam.

“Ke depan, program internasional akan terus dikembangkan, baik bagi Genusian maupun mahasiswa asing. Beberapa program baru bagi Genusian yang telah dan akan dijalankan antara lain, Student Exchange on Research, yakni kegiatan magang riset di kampus luar untuk penyelesaian Tugas Akhir,” papar Anggy lagi.

Untuk Double Degree Program, atau program kuliah dengan gelar ganda, bertujuan memberi kesempatan kepada mahasiwa mendapat dua gelar sekaligus dengan belajar dua tahun di Nusa Putra dan dua tahun di kampus luar negeri. Social Culture Abroad, kegiatan mahasiswa Nusa Putra mengunjungi negara tertentu untuk mempelajari sosial dan kultur negara tujuan. Sedangkan Summer Course Program, diadakan bagi mahasiswa asing yang ingin belajar sambil berwisata ke tempat-tempat bersejarah di Indonesia.

Serta Full Scholarship Abroad, atau program beasiswa penuh bagi mahasiwa asing seluruh dunia untuk melanjutkan kuliah berbagai jurusan di Nusa Putra. Beasiswa diberikan selama empat tahun untuk program sarjana, dan tiga tahun untuk diploma.