Wakili PII Sukabumi, Dosen Universitas Nusa Putra Hadiri Woman Engineer Summit at Cafeo 37

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

The ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyelenggarakan acara Woman Engineer Summit at Cafeo 37 atau Konferensi Tingkat Tinggi Wanita di Cafeo, bertempat di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Event yang mempertemukan para insinyur dari Negara Asean ini mengusung tema woman Technology Innovation for Susitanable Development Goals. Acara tersebut, dihadiri oleh ratusan peserta perwakilan Insinyur dari berbagai daerah se Indonesia dan perwakilan negara-negara Asean serta menampilkan pembicara dari berbagai negara, diantaranya dari India, Singapura dan Belanda.

Menurut peserta perwakilan PII Sukabumi yang mewakili insinyur wanita dari Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, Marina Artiyasa dalam acara tersebut para nara sumber, umumnya berbicara mengenai pembangunam berkelanjutan dan energi terbarukan untuk masa depan. Selain para pakar Asean, lanjut dia, hadir juga para pebisnis sukses dari beberapa negara yang bercerita tentang kiat bisnisnya yang bertahan di suasana yang terus berubah.

“Dari Indonesia ada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar bercerita tentang wanita Indonesia dan kesenjangan  insinyur di Indonesia, ternyata ada kesenjangan antara insinyur wanita dengan profesi lainnya. Beliau juga menyampaikan bagaimana wanita harus berguna bagi masyarakat,” kata Marina, Jumat (13/9/2019).

“Tadinya menteri Keuangan, Bu Sri Mulyani juga mau jadi pembicara, namun tidak jadi karena harus ke pemakaman Almarhum pa Habibie,” imbuhnya.

Acara teresebut, kata Marina sangat diminati oleh dirinya dan rekan-rekan insinyur lainnya. Karena, kata dia selain bisa bertemu dengan insinyur-insinyur dari Asean juga bisa sharing tentang kemajuan masing-masing.

“Menarik sekali dari pembicara Belanda, dia bercerita tentang negaranya yang menjadi pengekspor makanan terbesar ke dua di dunia, padahal negara kecil di dunia,” tuturnya.

“Dan yang paling memotivasi saya adalah saya harus mengembangkan ilmu buat di aplikasikan di masyarakat. Karena, dari semua pembicara ada benang merah yang sama, yaitu jika perempuan berpendidikan, itu berarti dapat menghasilkan generasi yang lebih pintar,” pungkasnya.

Berita