UKK Ganas: Narkoba Musuh yang Harus Dilawan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Selain teroris dan korupsi, penyalahgunaan narkoba jadi salah satu kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Jumlah penggunanya di kalangan anak muda semakin menunjukkan kekhawatiran. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan sepanjang 2018, sebagian besar pengguna narkoba dari generasi muda seperti pelajar sekolah dan mahasiswa.

Merespon masalah itu, mahasiswa-mahasiswa Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi sejak tahun 2016, telah membentuk Unit Kegiatan Kampus (UKK) bernama Gerakan Anti Narkoba dan HIV/AIDS (Ganas).

“Ganas dibentuk pada 29 November 2016, terinspirasi oleh seminar kebangsaan Selamatkan Generasi Bangsa dari Narkoba,” kata Ketua Ganas, Mega Lumbia Octavia Sinaga, saat ditemui di kampus NPU Sukabumi Selasa (22/10/2019).

Menurut Mega, UKK Ganas sebelumnya bernama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ganas, pencetus pertamanya Rahayu Mathar, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Sipil. “Sekaligus menjadi ketua pertama UKM Ganas,” ujar Mega.

Visinya kata Mega, untuk memujudkan masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa NPU Sukabumi bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.

Sedangkan misinya, lanjutnya ada empat. Pertama, mewujudkan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota untuk memerangi narkoba. Kedua, melakukan upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba secara efektif dan efisien. Ketiga, menjalankan satuan tugas-tugas yang telah dibentuk sesuai dengan ranah kerja masing-masing.

Selanjutnya, meningkatkan fungsi gerakan anti narkoba dan HIV/AIDS dalam program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di perguruan tinggi. Yang terakhir, masih kata Mega, terciptanya hubungan antara UKM Gerakan Anti Narkoba dan HIV/AIDS dengan instansi – instansi terkait.

“Tujuannya ingin membantu program kerja BNN dan Dinas Sosial dalam menanggulangi masalah narkoba, mencegah dan membantu merehab para pengguna narkoba dan penderita HIV/AIDS, khususnya di Kabupaten dan Kota Sukabumi,” terang mahasiswi Prodi Sistem Informasi tersebut.

Untuk kegiatan, masih kata Mega, ia dan pengurus lainnya sudah mendatangi 10 sekolah SMP dan SMA untuk memberikan pengetahuan sedini mungkin, dan sesekali datang ke BNN Kabupaen Sukabumi untuk berdiskusi dan konsultasi. “Kami juga sering mengadakan seminar di kampus dan sekitar Desa Cibolangkaler tentang bahaya Narkoba dan HIV/AIDS,” kata gadis berdarah campuran Ambon dan Medan ini.

Menurut Mega, Ganas adalah wadah yang tepat agar milenial seperti mahasiswa bisa berbagi pengetahuan tentang narkoba dan HIV/AIDS. Karena mahasiswa merupakan generasi calon-calon pemimpin yang harus bisa melepaskan Indonesia dari belenggu Narkoba dan HIV/AIDS. “Narkoba dan HIV/AIDS adalah Musuh yang harus kita lawan,” tegasnya.

Berita