Tradisi Penyambutan Remaja Menwa Setelah Diksarmil

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Nusaputra.ac.id – Universitas Nusa Putra adakan prosesi penyambutan anggota baru atau Remaja Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman Satuan Universitas Nusaputra (NPU) Sukabumi, Sabtu (15/2/2020) di Kampus NPU Sukabumi.

Prosesi penyambutan dilakukan oleh Wakil Rektor III Kemahasiswaan, Muhammad Muslih kepada 11 orang Remaja Menwa Mahawarwan Nusa Putra, yang baru saja menyelesaikan Pendidikan Dasar Kemiliteran (Diksarmil) Gelombang II, di Scata Rindam III Siliwangi, Pangalengan, Bandung sejak tanggal 28 Januari 2020 sampai tanggal 15 Februari 2020.

Hadir dalam acara ini, perwakilan pondok pesantren Nusa Putra, para anggota organik Menwa Nusa Putra, dan perwakilan Unit Kegiatan Kampus (UKK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Prosesi penyambutan diawali ucapan selamat datang dari Warek III, dilanjutkan prosesi utama berupa pembaretan sebagai simbol mereka sudah resmi menjadi anggota Menwa Nusa Putra. Dan diakhiri ucapan selamat dari seluruh yang hadir.

Proses pemasangan Baret Menwa kepada anggota baru atau remaja Menwa.

 

Menurut Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Menwa Mahawarwan Satuan Nusa Putra, Syabnan Rusdi, tujuan para anggota Menwa mengikuti Diksarmil tersebut, untuk pendidikan dasar mereka sekaligus membentuk kedisiplinan dan mengenalkan secara utuh Menwa kepada mereka.

“Intinya agar lebih semangat lagi, lebih tanggung jawab lagi dan lebih ikhlas lagi,” kata Syabnan seusai acara.

Anggota baru atau Remaja Menwa sedang menyanyikan yel-yel.

 

Ditambahkan oleh Kompi Markas (Kima) Menwa Nusa Putra, Sepodius Gulo, selama mengikuti Diksarmil para remaja mendapatkan banyak pelajaran dan materi. “Mereka diberi pengetahuan dan dilatih mengenai sejarah Menwa Mahawarman, caraka malam, nafigasi darat, penghadangan, survival dan long march,” terang Sepodius

Salah satu Remaja Menwa Nusa Putra, Tedi Mulyadi, mengungkapkan banyak pelajaran yang ia dapatkan selama mengikuti Diksarmil. Tedi mengatakan, mendapat ilmu-ilmu dasar kemiliteran dan kedisiplinan sebagai penunjang utama dalam pendidikan dasar kemiliteran. “Setiap pergerakan yang kita lakukan dituntut untuk cepat, tepat, tanpa lambat,” ucap Tedi.

Selain itu tambah Tedi, dia dan rekan-rekannya mendapat pelajaran tentang bagaimana mencintai dan menjadi seorang mahasiswa dan warga negara yang cinta tanah air, serta mampu berkorban membela negara secara sukarela.

“Ilmu lainnya yang kami pelajari, seperti ilmu dasar kemiliteran tentang berperang dan bertempur, lalu menembak, navigasi darat, lalu survival dan bertahan hidup di alam bebas, dan pastinya tentang pengetahuan keprajuritan lainnya” tandas Tedi.

Acara diakhiri dengan nyanyian yel-yel Menwa baru dan foto bersama seluruh remaja dan peserta yang menyambut.

Berita