Mencetak Tenaga Pendidik dengan Kurikulum Standar Internasional

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Mahasiswa jurusan Keguruan/PGSD NPU digembleng pendidikan karakter, seperti kepramukaan dan public speaking.

Saat ini telah dibuka Program Studi Pendididikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) di bawah Fakultas Ilmu Hukum dan Keguruan Universitas Nusa Putra (NPU). Prodi ini menyiapkan mahasiswanya menjadi pendidik sekaligus sosok penyayang bagi anak didiknya.

Karena dipersiapkan untuk menjadi guru SD, maka mahasiswa Prodi Keguruan/PGSD NPU selain diajarkan semua materi pelajaran di tingkat SD, mulai dari Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Pendidikan Kewarganegaraan, dan lain­nya, juga pembentukan karakter. Hal tersebut agar lulusannya kelak mampu menghadapi perkembangan zaman.

“Prodi PGSD ini sudah terakreditasi BAN-PT. Kami  merancang kurikulum berbasis nasional dengan standar internasional,’’ jelas Samsul Pahmi, M.Pd Dosen Pendidikan NPU beberapa waktu lalu.

Selain diajarkan materi teknis pelajaran SD, di jurusan ini mahasiswa akan diajarkan tentang kepribadian. “Alasannya, karena guru SD merupakan pembentuk kepribadian menda­sar, sekaligus pemberi pondasi ilmu dan kepribadian anak yang nantinya akan berguna bagi masa depan anak didiknya,” jelas Pahmi.

Kegiatan Pembentuk Karakter

Mahasiswa PGSD NPU juga akan digembleng dengan berbagai kegiat­an untuk membentuk karakter. Dari mulai kepramukaan, hingga kegiatan perkuliahan yang mengharuskan mahasiswa berlatih public speaking, dan memanej banyak orang di dalam satu ruangan.

“Dengan begitu, kuliah di PGSD itu secara tidak langsung akan mendidik mahasiswanya cara berpakaian, berbicara, hingga bergaul di masyarakat,” imbuh Pahmi.

Dalam pembelajaran, mahasiswa PGSD bukan berarti diajarkan kembali pada materi-materi di SD, tetapi bagaimana materi-materi di SD dapat disampaikan kepada muridnya deng­an strategi dan metode tertentu, agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

“Selain itu, juga dipelajari seputar perkembangan mental anak didik, baik sikap maupun pengetahuan dan kete­rampilan. Proses perkuliahan juga didukung fasilitas komputer dan infocus, agar mahasiswa tidak gagap dalam mengadapi perkembangan tek­nologi,” pungkas Pahmi.

Kurikulum Standar Internasional untuk Calon Pendidik Generasi Bangsa

Semua guru pasti memiliki keinginan menjadi sosok yang memberi manfaat banyak untuk sesama, terutama bagi anak didiknya. Dengan menjadi guru, bisa berbagi pengetahuan dengan anak didik, dan menjadi sosok yang membantu siswa dalam menggapai mimpi-mimpinya.

Terutama halnya guru SD, bisa menjadi sosok yang sangat berperan dalam membentuk karakter siswanya, karena seperti yang kita ketahui, bangku SD ibarat pondasi yang menjadi landasan dalam membentuk kepribadian anak didik sebelum menuju jenjang pendidikan selanjutnya.

“Jika pondasi suatu bangunan sudah bagus, maka bangunan tersebut pasti akan kuat. Sebaliknya, jika pondasi bangunan rapuh, maka bangunan tersebut sangat rentan mengalami kerusakan,” Samsul Pahmi.

Maka dari itu, tambah Pahmi, tugas guru SD tidak bisa dianggap enteng. Guru SD memiliki andil besar dalam mencerdaskan generasi bangsa, maka berbanggalah mahasiswa yang memilih jurusan PGSD.

Selain itu, Pahmi menambahkan, mahasiswa Keguruan atau PGSD Universitas Nusa Putra juga dididik untuk menjadi sosok penyayang.

“Salah satu ciri khas mahasiswa jurusan keguruan yakni mereka diarahkan menjadi sosok penyayang, agar kelak mampu menjadi guru sekaligus orangtua bagi siswa sekolah dasar. Sehingga sangat penting bagi calon guru SD memiliki sikap penyayang terhadap sesama,” imbuh Pahmi.

Kondisi psikologis siswa SD yang memang butuh sikap lembut dari seorang guru, tambah dia, membuat mahasiswa jurusan PGSD harus memiliki kompetensi sosial tersebut agar kelak mampu mendidik muridnya dengan bijak.

“Di Universitas Nusa Putra kami sudah merancang sebuah kurikulum yang tidak hanya berpandangan nasional, tetapi ingin membuka mata mahasiswa bagaimana mereka bisa belajar dengan kurikulum standar internasional. Universitas kan diibaratkan sebuah pasar, di mana keinginan masyarakat semua harus tersedia,’’ beber Pahmi menutup perbincangan.

Berita