Mencerdaskan Anak Bangsa, Merupakan Wujud Literasi dalam Sudut Pandang Praktisi dan Akademisi

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Kegiatan literasi merupakan salah satu kegiatan yang mulai digalakkan. Kegiatan literasi ini sebagai langkah dalam upaya peningkatan indeks literasi masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan talk show yang di selenggarakan di auditorium Unversitas Nusa Putra (NSP) menghadirkan narasumber dengan penyampaian materi yang luar biasa mengenai wujud literasi pada masa kini (20/7/2022).

Dari sudut pandang praktisi, Drs. Muhammad Syarif Bando, MM selaku Kepala Perpustakaan Nasional RI menjelaskan ada 5 tingkatan dalam literasi diantaranya baca tulis hitung (Calistung), Akses bahan bacaan yang terjangkau akurat, terkini dan terpercaya, memahami makna tersirat dan tersurat, memiliki inovasi dan kreativitas dalam perkembangan teknologi, hingga mampu untuk memproduksi atau menciptakan.

 

“Tugas kita adalah mencerdaskan anak bangsa, jika bangsa cerdas maka akan sejahtera dan kuat, kita harus menjadi lem perekat persatuan dan kesatuan di era gempuran hoaks, hanya orang-orang yang tidak berliterasilah yang akan termakan hoaks tersebut”, ungkapnya

Selain itu, dari segi akademisi Drs. H. Asep Deni, C.Q.M.,MM selaku Badan Pembina Lembaga Pendidikan PGRI menjelaskan bahwa semua perangkat digital seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tik tok adalah sebagai media literasi digital saat ini, sehingga terdapat 4 pilar pada literasi digital yang terdiri atas Digital Skill, Culture, Ethics dan Safety

“Kita perlu mempelajari literasi baru, karena kita tidak bisa lagi sekedar membaca, menghitung, menghafal dan mengingat, tapi bagaimana literasi data, literasi teknologi, literasi manusia dan juga pembelajaran sepanjang hayat”, ungkapnya

Berita