Mahasiswa Universitas Nusa Putra Ciptakan Mobile Application Untuk Monitoring Unit Pembangkit Listrik

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika, Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi berhasil membuat karya inovasi teknologi untuk monitoring kinerja unit pembangkit listrik berbasis mobile application.

Mereka adalah Ajay Irdan Noorwachid, Selvia dan Yunus Syaripudin, ketiganya tergabung dalam kegiatan penelitian kelompok yang dilaksanakan di salah satu perusahaan unit pembangkit listrik di Kabupaten Sukabumi.

Melalui penelitiannya, Ajay dan dua rekannya membuat sistem monitoring dan pelaporan unit pembangkit listrik berbasis mobile application. “Aplikasinya kami beri nama Automatic Meter Reading (AMR) Lite v.1.1.” kata Ajay, Selasa (20/9/2019).

Ajay mengatakan, kebutuhan sistem monitoring dan pelaporan unit pembangkit listrik berbasis mobile application sangat diperlukan saat ini, karena menurutnya, metode pencatatan data jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh sebuah unit pembangkit listrik masih dilakukan secara manual, dengan cara mencatat hasil di kWh-meter unit pembangkit listrik itu sendiri, lalu di input kedalam aplikasi komputer.

Dari kiri Selvia, Ajay Irdan Noorwachid dan Yunus Syaripudin sedang menunjukan mobile application Automatic Meter Reading (AMR) Lite v.1.1.

“Sekarang masih seperti petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat mengambil data dari kWh-meter rumah tangga, dicatat atau dengan cara di foto, kemudian dimasukan ke komputer. Nah, dengan aplikasi ini data dapat tersimpan secara otomatis pada aplikasi database sesuai dengan waktu yang ditentukan,” terangnya.

Selanjutnya, kata dia, melalui mobile application yang terhubung langsung dengan metering, manajemen unit pembangkit juga bisa memonitor kinerja pembangkit listrik-meternya secara real time per detik.

Lebih jauh dijelaskan olehnya, secara spesifik mobile application ciptaaan timnya ini memiliki kemampuan memonitor kinerja unit pembangkit listrik meliputi, monitoring pembebanan generator, data stand kWh gross, netto dan PS. Selain itu, lanjutnya bisa digunakan juga untuk pemantauan kondisi jaringan distribusi listrik 150KV secara garis besar atau dengan kata lain memantau kondisi penggunaan listrik di masyarakat.

“Misalkan pada saat ini yang dipakai di masyarakat 28000 Megawatt, nanti sore misalnya meningkat, aplikasi ini bisa mencatat itu secara otomatis, sumber datanya dari PLN, termasuk status jaringannya apakah normal atau siaga,” bebernya.

“Status jaringan sebetulnya dinyatakan oleh PLN, tetapi kita ambil dan tampilkan ke aplikasi ini supaya mudah dimonitor oleh unit pembangkit listrik sendiri, sebagai referensi untuk metode pengoperasian. Jadi, kalau ada gangguan dari sisi jaringan, dari sisi unit pembangkit sudah siap,” imbuhnya.

Aplikasi AMR Lite v.1.1 dibuat Ajay dan rekan-rekannya dalam dua versi. Yaitu versi mobile dan versi dekstop yang khusus digunakan untuk data loger yang berfungsi membaca data dari kWh-meter terus masuk ke sistem loging dengan sub sistem logingnya pembangkit. “Jadi nanti operator unit pembangkit listrik tinggal melihat hasil kinerja pembangkit listriknya,” ujarnya.

Namun untuk keamanan, mobile application tersebut, kata dia masih menggunakan jalur private. Sementara, aplikasinya khusus untuk internal perusahaan tempat dia dan rekan-rekannya melakukan penelitian. “Diakses dari luar bisa, tapi harus terhubung dengan jaringan perusahaan menggunakan Virtual Private Network (VPN),” jelasnya.

Kedepan, Ajay dan kolega berharap mobile application ciptaanya dapat bermanfaat secara luas. “Dengan adanya aplikasi ini, kalau ada masalah di kinerja unit pembangkit listrik maupun unit jaringan, harapannya user dapat lebih cepat mengambil keputusan, karena manajemen bisa memonitor secara langsung,” pungkasnya.

Berita