Haru, Doa dan Bangga Orang Tua Wisudawan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Universitas Nusa Putra (NPU) mengelar sidang senat terbuka wisuda tahun akademik 2019-2020, di Gedung Anton Soedjarwo, Lemdiklat Polri, Kota Sukabumi, Kamis (31/10/2019). Sebanyak 155 mahasiswa yang terdiri dari 116 lulusan program sarjana dan 39 program diploma diwisuda.

Rona bahagia terpancar dari wajah para wisudawan sepanjang acara, begitupun dengan para orang tua dan wali yang turut hadir menyaksikan anak-anaknya dilantik menjadi sarjana strata satu dan diploma tiga.

Asep Rusnandi (50 tahun), orang tua dari Destia Eka M mengatakan, merasa plong melihat anaknya sudah di wisuda. Warga Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi itu menganggap kerja kerasnya selama ini tidak sia-sia. “Anak saya kuliah jurusan Sistem Informasi. Alhamdulillah selesai tepat waktu kuliahnya di kampus terkenal juga,” ujar Asep.

Asep berharap, ilmu yang diperoleh anaknya bisa bermanfaat bagi kehidupannya. “Karena saya hanya bisa mewariskan ilmu,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Yusuf Hidayat (48), orang tua Dezya Aditya Pratama, wisudawan jurusan Mesin. Yusuf merasa bangga anak pertamanya itu bisa punya gelar Diploma, selain karena lulus tepat waktu,  Yusuf mengaku tidak banyak dibebani biaya kuliah, karena anaknya bisa bekerja sambil kuliah.

“Saya sangat terharu sekali, mudah-mudahan gelarnya bisa bermanfaat bagi karir pekerjaannya. Dan kegigihannya bisa ditiru sama adik-adiknya,” ucap ayah lima anak ini.

Elan Suherlan (49 tahun) orang tua dari Elca Nurosita, wisudawan peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,68 dengan predikat cum laude jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), mengaku bangga anaknya bisa mempertahankan prestasinya sejak SMP dan SMA.

“Anak saya sudah berprestasi sejak SMP dan SMA, selalu meraih rengking satu. Masuk ke NPU juga mendapat beasiswa jalur prestasi. Alhamdulillah sekarang lulus dengan predikat terbaik, bangga tidak bisa diungkapkan,” paparnya.

Lebih lanjut, Elan membeberkan caranya membimbing anaknya sejak SMP. Menurutnya, tidak pernah memberi target apa-apa kepada anaknya, bimbingan yang ia berikan lebih kepada memberi perhatian khusus kepada minat dan cara belajar Elca. Tujuannya, kata dia, agar anaknya bisa terbuka kalau menemui kesulitan, hambatan dan tantangan dalam belajar.

“Saya bisa jadi tempat curhatnya, bisa jadi teman diskusinya juga. Saya selalu memberi motivasi agar dia jadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, bukan berprestasi, soal prestasi ya sepanjang dia mampu bersyukurlah, karena itu kelebihan yang Allah berikan,” tandasnya.

Berita