Cerita Mahasiswa Pascasarjana Ingin Kembangkan Informatika di Negaranya Madagaskar

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, tahun ini mulai membuka program pascasarjana strata dua (S2) ilmu komputer (Postgraduate program in computer science), yang konsentrasinya pada artificial intelligence (data science) dan information security (cyber security). Bahkan tenaga pengajarnya didatangkan dosen bergelar profesor atau doktor.

Rakotondravony Sabri Princi adalah salah satu mahasiswa pasca sarjana NPU Sukabumi. Pria asal Antalaha City, Madagaskar ini merupakan sarjana lulusan University of Antananarivo Politechnique, Madagaskar, jurusan Science Engeneering.

Princi nama panggilannya, datang ke Indonesia pada September 2017 lalu. Ia merupakan salah satu peserta Darmasiswa Scholarship Program (DSP), yaitu program yang ditawarkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada semua siswa asing dari negara-negara, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, untuk belajar bahasa, seni dan budaya Indonesia di 54 universitas pada tahun 2015.

Princi menjalani DSP nya di Universitas Negeri Malang (UNM) selama satu tahun, setelah selesai, ia tidak langsung pulang karena mengaku jatuh hati dengan Indonesia, sempat jalan-jalan ke Bali, Semarang dan Bandung.

“Indonesia itu memiliki banyak suku dan budaya yang unik,” kata Princi yang lumayan fasih berbahasa Indonesia itu, di Kampus NPU Sukabumi, Kamis (7/11/2019).

Saat di Bandung, Princi mengaku memutuskan untuk melanjutkan kuliah pascasarjana S2 di Indonesia. Melalui bantuan internet, ia mulai mencari informasi perguruan tinggi yang ada di Bandung dan sekitarnya. Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi ini menjadi salah satu kampus yang masuk daftar pilihannya.

Dari informasi di internet, Princi mengenal NPU Sukabumi sebagai salah satu kampus yang rutin mengikuti event- event internasional, mahasiswanya sering membuat karya inovasi teknologi, kampus multikultur dan banyak mahasiswa dari universitas luar negeri, yang mengikuti program internship di NPU Sukabumi setiap tahunnya.

“Universitas Nusa Putra itu universitas baru yang punya kinerja baik, orang-orang baru disambut dengan baik. Di sini ada antusiasme untuk saling berbagi pengalaman dan kebudayaan baru, karena itu saya memutuskan kuliah S2 di sini,” tutur lajang penyuka baso dan mie ayam ini.

Mahasiswa NPU Sukabumi, dimata Princi terasa istimewa karena memperlakukannya dengan baik, mengajaknya bergaul dan selalu ingin mengenal latar belakang orang-orang asing yang kuliah di sini. “Saya tidak pernah mendapat pengalaman buruk selama di sini,” ujar penyuka olahraga basket dan futsal ini.

Supaya dekat dengan kampus, Princi tidak lagi tinggal di Bandung, ia memilih pindah ke Sukabumi. Sebagai anak yang merantau jauh dari negeranya, ia bercerita selalu berhubungan dengan keluarganya di Madagaskar melalui media sosial.

Meski sudah akrab dengan banyak makanan Indonesia, namun dirinya mengaku selalu kangen makanan favoritnya di keluarga bernama Samotraka, sebuah makanan olahan berbahan baku daging sapi. “Setiap ingat keluarga, salah satunya saya ingat Samotraka, sayangnya di Indonesia belum ada,” ucapnya.

Menutup pembicaraan, Princi bercerita mengenai rencananya di masa depan setelah mendapat ilmu di NPU Sukabumi. Dia ingin membangun sesuatu yang berkaitan dengan internet dan infromatika di kotanya.

“Dibanding sama di Indonesia, internet di Madagaskar masih rendah, termasuk di kota saya, karena itu saya mau kembangkan di kota saya. Bagi saya hidup itu pelajaran, di mana pun bisa menjadi rumah saya, karena itu saya tidak suka politik kapitalis,” pungkasnya.

Berita