UKM Lingkungan Seni Tari, Dari Hobi Menjadi Misi

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Nusaputra.ac.id – Bermula dari kesenangan dan hobi menari, serta keinginan dua orang mahasiswa Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi untuk melestarikan seni tari tradisional dan budayanya. Maka, lahirlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkungan Seni Tari (LST) pada Maret 2015.

UKM Lingkungan Seni Tari (LST) dibentuk bertujuan menjadi wadah menyalurkan aspirasi mahasiswa dibidang seni tari, melestarikan budaya, mengenalkan tari pada setiap mahasiswa Universias Nusa Putra (NPU) Sukabumi.

“LST memiliki misi, agar kegiatan pelestarian seni tari bisa terus berlanjut dan menjadi lebih baik. Penggagasnya teh Dewi dari Prodi Sistem Informasi dan teh Deliana dari Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) angkatan 2015,” kata ketua LST, Dewi Kenty Syahara belum lama ini.

Meski beranggotakan mahasiswa Universitas Nusa Putra, namun LST sudah tampil diberbagai event di dalam dan luar kampus, diantaranya di acara anniversary Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) dan acara wisuda Universitas Nusa Putra.

“Terakhir kami tampil di opening Pameran Inovasi Perguruan Tinggi (PT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, di Gedung Diklat LLDIKTI Wilayah IV, Jatinangor, Sumedang, bulan Desember tahun lalu,” terang Dewi

Para penari LST saat tampil di opening Pameran Inovasi Perguruan Tinggi (PT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, di Gedung Diklat LLDIKTI Wilayah IV, Jatinangor, Sumedang, bulan Desember tahun lalu.

 

Saat ini LST memiliki 31 anggota yang berasal dari berbagai mahasiswa program studi yang ada di Universitas Nusa Putra. Menurut Dewi, sesuai dengan semangat pembentukannya sebagai wadah menyalurkan hobi dan misi pelestarian seni tari, sampai saat ini LST tidak melakukan proses seleksi untuk penerimaan anggota baru.

“Kami tahu setiap mahasiswa yang masuk ke UKM LST, mereka mempunyai hobi dan bakat menari, jadi kami tidak akan menghalanginya melalui proses seleksi,” cetus Dewi.

Mahasiswa manajemen ini melanjutkan, sampai saat ini LST masih berlatih rutin secara otodidak, masing-masing anggota saling bertukar kemampuan dalam menari. Sedangkan untuk atribut atau kostum menari, Dewi mengatakan selama ini masih disediakan oleh pihak yang mengundang. “Untuk alat makeup kami punya sendri,” ujarnya.

“Kalau kekurangan makeup atau makeupnya habis, saat ada undangan dari kampus untuk tampil ada dana bantuan dari pihak kampus, kami manfaatkan untuk makeup ,” imbuhnya.

Untuk rencana kegiatan kedepan, Dewi dan anggota LST berencana akan mengadakan perlombaan seni tari. Salah satu anggota LST yang rutin tampil di berbagai event mewakili LST, Tasya Rahmania Khairunnisa Hamidah mengatakan selama menjadi anggota UKM LST, dia mendapat banyak sekali pengalaman dan ilmu selama aktif di LST.

Selain itu, Tasya juga merasa bangga bisa menjalankan misi LST untuk melestarikan seni tari dan budayanya dengan terus mengenalkan seni tari tradisional dikalangan mahasiswa dan melakukan penampilan di berbagai event.

“Kami berlatih dan selalu menampilkan beberapa tari tradisional, diantaranya tari tradisional tari merak, tari jipeng, tari bajidor kahot, tari nusantara, tari mojang priangan,” terang Tasya.

“Mudah-mudahan, makin banyak generasi kami, generasi milenial yang semakin kenal dan akhirnya mencintai seni tari tradisional, dan pada akhirnya tari tradisonal sebagai salah satu bagian dari budaya kita akan lestari,” pungkas Tasya.

Berita